Menerapkan nilai-nilai keagamaan di lingkungan sosial masyarakat - Indonesia dikenal oleh masyarakat dunia sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia dan mengalahkan populasi muslim yang ada di wilayah Arab yang merupakan sumber awal lahirnya masyarakat muslim. Kenyataan ini telah menciptakan nuansa religius yang sangat kental di tiap tinggkatan sosial masyarakat Indonesia dan disetiap kegiatan sosialnya yang menyangkut kebutuhan.
Pengaruh Agama sangat kuat mengakar ke dalam setiap sendi kehidupan masyarakat di Indonesia. Baik ekonomi, politik, budaya dan lingkungannya. Sehingga sisi informasi keagamaan menjadi salah satu kebutuhan utama yang mewarnai kehidupan setiap individu disetiap wilayah, baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Kenyataan diatas telah memberikan peluang yang sangat lebar bagi bagi para agamawan. Peluang yang di maksud adalah peluang untuk menerapkan nilai-nilai keagamaan kedalam semua aspek kehidupan masyarakat. Lalu kenyataan ini pula yang mendorong nuansa religius tumbuh dan menjadi warna yang mengiringi gambaran kehidupan sosial masyarakat.
Agama yang menawarkan nilai-nilai positif bagi kehidupan seluruh manusia, bila dikelola dengan baik akan memberikan dampak pada kemajuan masyarakat dalam segala bidang. Bahkan nilai agama sangat bisa dijadikan pendorong utama untuk memandirikan tingkat kesejahteraan masyarakat di setiap wilayah.
Tetapi, bila pengelolaan keagamaan ini kurang baik, maka akan berdampak pada lambatnya nilai-nilai keagamaan menyerap kedalam sendi kehidupan masyarakat. Akhirnya, hal-hal negatif dari berbagai bentuk kemaksiatan akan terus berkembang bahkan mengalahkan prinsip nilai keagamaan itu sendiri.
Seminar-workshop-dan-kesuksesan
Dari penjelasan di atas, maka para pelaku agama perlu melakukan pengkajian terkai berbagai permasalahan yang muncul yang menyebabkan lambatnya nilai-nilai keagamaan terserap oleh lingkungan sosial masyarakat di setiap wilayah atau di wilayah dimana para pelaku agama ini berada.
Perlu adanya langkah-langkah nyata yang dilakukan guna menerapkan nilai-nilai keagamaan ini, diantaranya adalah mengevaluasi cara-cara yang telah dilakukan dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan kepada masyarakat. Biasanya, pada sisi inilah sering terdapat kekeliruan dari para pelaku agama dalam hal pendekatan konsep ajakan atau konsep pengajaran dan pendidikannya. Kemudian dari kekeliruan ini melahirkan masalah lemahnya pemahaman masyarakat pada nilai agama yang sebenarnya.
Demi-menjalankan-usaha-pikiran-harus-tetap-fokus
Oleh karena itulah menerapkan nila-nilai keagamaan dilingkungan sosial masyarakat tidak bisa tidak, harus dengan pendekatan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah tumbuh didalam masyarakat. Karena kegagalan menerapkan nilai keagamaan ini, sering muncul akibat cara pendekatannya selalu mengabaikan nilai-nilai yang ada di dalam lingkungan masyarakatnya itu sendiri.
Selain itu, untuk menerapkan nilai keagamaan ini, para pelaku agama harus berani menjawab tantangan yang diberikan oleh lingkungan sosialnya. Tantangan itu merupakan permasalahan yang dihadapi masyarakat menyangkut kebutuhan-kebutuhannya. Salah satu jawabannya adalah dengan memberikan solusi yang jelas mengenai tata cara dan sistem menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Contohnya permasalahan ekonomi. Masyarakat sebenarnya sangat sadar dan mengerti persoalan halal dan haram itu berdampak pada kehidupannya diakhirat nanti, tetapi, kesadaran itu bergeser kepentingannya karena faktor kemendesakan kebutuhan untuk hidupnya. Nah disini tugas para pelaku agama tidak hanya menyampaikan dalil hukum tetapi harus juga mau mencarikan dan memberikan solusinya. Dengan begitu, baru nilai-nilai keagamaan akan terserap oleh lingkungan sosial masyarakat.
Posting Komentar untuk "Menerapkan Nilai-Nilai Keagamaan Di Lingkungan Sosial Masyarakat"
Jangan sungkan untuk berkomentar, karena komentar Anda sangat berharga untuk semua orang. Orang terhebat itu yang mau berbagi gagasan dengan orang semua orang.