Membangun Mimpi dari langkah yang terlewati - Pagi di hari ini, ada lantunan yang hinggap ditelingaku dengan samar, namun maknanya begitu jelas.
Sambil ku tarik nafas, betapa lantunan itu telah mengingatkan makna kehidupan yang sesungguhnya ingin ku gapai. Lantunan dengan nada yang khas itu dan berbahasa Arab langsung membuat rasaku menjadi tajam.
Itulah sepenggal dari curhatku hari ini, yang sengaja ku libatkan dalam postingan kali ini.
Membangun mimpi, tidak melulu harus lurus memandang ke depan, namun sesekali penting kita melihat ke belakang, karena apa yang sudah dilalui pasti sebagiannya akan ditemukan didepan, sehingga bila ada masalah maka akan bisa di atasi bahkan di hindarik.
Dalam dunia bisnis, ini sangat berlaku, bahwa apapun strategi yang dijalankan itu adalah apa yang dikembangkan dari kejadian atau peristiwa lalu yang sudah dialami.
Sehingga untuk mempersiapkan langkah-langkah yang diambil harus bisa menelaah langkah yang sudah dilakukan di masa lalu.
Mindset orang dulu
Semua orang dari mulai Nabi Adam AS hingga saat ini, pasti memiliki impian yang ingin diwujudkannya. Hanya saja yang membedakan dimasa lalu dengan saat ini adalah cara pandangnya.
Saya ingat ketikan masa kecil dulu, betapa orang tua sering mengingatkan, jangan mau banyak harta karena itu amanah yang berat pertanggung jawabannya. Ternyat itu masif di orang-orang dulu. Sehingga, menjadi mandiri dalam kekayaan itu sering dihubungkan dengan satu konsep saja, Yaitu keberuntungan.
Sehingga orang cenderung tidak maju-maju, dan kesejahteraan itu sulit diwujudkan pada masa itu. Masalahnya ya, karena berbenturan dengan mindset yang berkembang.
Apa salahnya sii dengan fatwa orang tua dulu, beltul kan, banyak harta itu banyak yang harus dipertanggungjawabkan?!!
Justru dengan makin besarnya tanggung jawab, maka semakin besar pula peluang untuk mendapakan pahala.
Okk... yang ingin saya sampaikan di sini adalah, bahwa apapun yang menjadi impian kita, itu harus jelas dan memiliki arah. Sehingga kita benar-benar fokus menjalankan prosesnya yang lurus menuju mimpi yang ingin diwujudkan dimasa depan sana.
Seperti, saya menulis ini adalah bagian dari proses untuk mewujudkan seseuatu yang ada didepan sana.
Banyak orang yang terlalu berlebih dalam penyesalannya sehingga memilih meninggalkan segalanya, karena ingin menebus kesalahan itu, seakan hari kemarin itu sangat berharga untuk pokirkan.
Disinilah banyak orang yang suka keliru, padahal yang paling baik itu adalah hari esok bukan hari kemarin.
Nah, apapun itu yang sudah terjadi bila disikapi dengan baik, maka akan berwujud mimpi indah yang ingin kita capai didepan sana. Kita pasti menginginkan masa depan kita penuh dengan kebahagiaan, nah itulah mimpi kita, yang diinginkan.
Memandang ke masa lalu adalah untuk menemukan berbagai sosulusi dari permasalahan yang terjadi, yang kemudian dijadikan bahan untuk menyusun kembali, benang-benang harapan yang akan di wujdukan dimasa depan.
Intinya; yuk kita jadikan masa lalu kita sebagai pelajaran berharga untuk segala amal perbuatan kita dihari esok dan seterusnya, sehigga kita menjadi manusia yang bermartabat dimasa depan. Amiin
Sambil ku tarik nafas, betapa lantunan itu telah mengingatkan makna kehidupan yang sesungguhnya ingin ku gapai. Lantunan dengan nada yang khas itu dan berbahasa Arab langsung membuat rasaku menjadi tajam.
"Lihatlah apa yang sudah lalu untuk hari esok"Kalimat itu mengingatkan pada mimpi yang ingin digapai di hari esok. Seakan menyemangati betapa hari esok sangat berharga untuk di sambut.
Itulah sepenggal dari curhatku hari ini, yang sengaja ku libatkan dalam postingan kali ini.
Membangun mimpi, tidak melulu harus lurus memandang ke depan, namun sesekali penting kita melihat ke belakang, karena apa yang sudah dilalui pasti sebagiannya akan ditemukan didepan, sehingga bila ada masalah maka akan bisa di atasi bahkan di hindarik.
Dalam dunia bisnis, ini sangat berlaku, bahwa apapun strategi yang dijalankan itu adalah apa yang dikembangkan dari kejadian atau peristiwa lalu yang sudah dialami.
Sehingga untuk mempersiapkan langkah-langkah yang diambil harus bisa menelaah langkah yang sudah dilakukan di masa lalu.
Mindset orang dulu
Semua orang dari mulai Nabi Adam AS hingga saat ini, pasti memiliki impian yang ingin diwujudkannya. Hanya saja yang membedakan dimasa lalu dengan saat ini adalah cara pandangnya.
Saya ingat ketikan masa kecil dulu, betapa orang tua sering mengingatkan, jangan mau banyak harta karena itu amanah yang berat pertanggung jawabannya. Ternyat itu masif di orang-orang dulu. Sehingga, menjadi mandiri dalam kekayaan itu sering dihubungkan dengan satu konsep saja, Yaitu keberuntungan.
Sehingga orang cenderung tidak maju-maju, dan kesejahteraan itu sulit diwujudkan pada masa itu. Masalahnya ya, karena berbenturan dengan mindset yang berkembang.
Apa salahnya sii dengan fatwa orang tua dulu, beltul kan, banyak harta itu banyak yang harus dipertanggungjawabkan?!!
Justru dengan makin besarnya tanggung jawab, maka semakin besar pula peluang untuk mendapakan pahala.
Okk... yang ingin saya sampaikan di sini adalah, bahwa apapun yang menjadi impian kita, itu harus jelas dan memiliki arah. Sehingga kita benar-benar fokus menjalankan prosesnya yang lurus menuju mimpi yang ingin diwujudkan dimasa depan sana.
Seperti, saya menulis ini adalah bagian dari proses untuk mewujudkan seseuatu yang ada didepan sana.
Lalu apa hubungannya dengan masa lalu?
Kadang dalam hidup ini, kita diberi waktu untuk menyesali apa yang sudah terjadi. menyesal karena tidak melakukan hal baik pada waktu kebelakang, padahal mampu melakukannya. Kadang juga menyesal karena membiarkan kesalahan terjadi dalam hidup kita dibelang padahal kita itu mampu menghindar dari kesalahan itu, sehingga akhirnya hari ini kita merugi.Banyak orang yang terlalu berlebih dalam penyesalannya sehingga memilih meninggalkan segalanya, karena ingin menebus kesalahan itu, seakan hari kemarin itu sangat berharga untuk pokirkan.
Disinilah banyak orang yang suka keliru, padahal yang paling baik itu adalah hari esok bukan hari kemarin.
Nah, apapun itu yang sudah terjadi bila disikapi dengan baik, maka akan berwujud mimpi indah yang ingin kita capai didepan sana. Kita pasti menginginkan masa depan kita penuh dengan kebahagiaan, nah itulah mimpi kita, yang diinginkan.
Memandang ke masa lalu adalah untuk menemukan berbagai sosulusi dari permasalahan yang terjadi, yang kemudian dijadikan bahan untuk menyusun kembali, benang-benang harapan yang akan di wujdukan dimasa depan.
Intinya; yuk kita jadikan masa lalu kita sebagai pelajaran berharga untuk segala amal perbuatan kita dihari esok dan seterusnya, sehigga kita menjadi manusia yang bermartabat dimasa depan. Amiin
Posting Komentar untuk "Membangun Mimpi Dari Langkah Yang Terlewati"
Jangan sungkan untuk berkomentar, karena komentar Anda sangat berharga untuk semua orang. Orang terhebat itu yang mau berbagi gagasan dengan orang semua orang.