Tehnologi, mekanisasi, digitalisasi membuat keadaan lapangan pekerjaan di hari esok jadi susah untuk ditebak. Banyak pekerjaan atau profesi yang bisa jadi tergantikan oleh mesin.
Salah satunya lokasi yang alami efek pergeseran type lapangan pekerjaan itu ialah Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia.
Menurut laporan baru dari firma riset Oxford Economics serta perusahaan tehnologi AS, Cisco seperti dikutip dari CNBC.com tunjukkan Indonesia akan terserang efek terbesar dari kejadian pergeseran lapangan pekerjaan itu. Hal tersebut dikarenakan Indonesia mempunyai jumlahnya masyarakat sangat banyak di banding negara yang lain di lokasi Asia Tenggara.
Data tunjukkan, sekurang-kurangnya ada 9,5 juta pekerjaan di Indonesia yang akan hilang karena perkembangan tehnologi. Disusul oleh negara Vietnam sekitar 7,5 juta lalu Thailand 4,9 juta. Besarnya angka itu ikut di pengaruhi oleh masih tetap jumlahnya tenaga kerja pertanian yang berketerampilan rendah atau masih tetap berbasiskan tradisionil.
Selain itu, Singapura jadi negara yang terserang efek terendah yakni 0,5 juta saja. Keadaan itu di dukung dengan populasi yang relatif begitu kecil di negara itu. Akan tetapi dengan sekurang-kurangnya populasi itu, Singapura jadi negara yang mencapai faedah sangat riil dari disrupsi tehnologi.
"Itu karena Singapura sudah berada di 'garis depan kemajuan teknologi' dan bisnis karena itu dapat dengan mudah menerapkan inovasi baru dan proses perombakan dan tidak lagi berada dalam tahap mengejar teknologi," kata Presiden Cisco untuk Asia Tenggara, Naveen Menon.
Keseluruhannya, beberapa negara yang terhimpun dalam ASEAN itu harus mesti ikuti laju pergantian tehnologi. Karena itu, beberapa negara di lokasi ini akan berusaha untuk berubah dari pekerjaan bidang pertanian ke bidang service dalam beberapa waktu ke depan.
Perubahan itu bisa membuahkan perpindahan 28 juta pekerjaan. Angka itu sama dengan seputar 10 % dari keseluruhan masyarakat yang kerja di beberapa negara itu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam.
Yang tentu, pergeseran akan ke arah pada timbulnya karir baru di industri yang tengah tumbuh. Tapi itu akan mengakibatkan hilangnya 6,6 juta lapangan kerja sebab pekerja tidak mempunyai ketrampilan yang dibutuhkan untuk geser ke peranan yang berlainan.
Lantas, bagaimana saja rintangan serta kesempatan lalu serta langkah mencari pekerjaan yang diinginkan di hari esok?
Peluang Kerja
Industri-industri yang diyakinkan akan membuat kesempatan paling besar di beberapa tahun yang akan datang ialah mereka yang manfaatkan sdm lewat cara mengangkat daya beli.
"Saat tehnologi baru diaplikasikan, keuntungan produktivitas akan turunkan cost produksi, yang akan membuat harga barang serta layanan turun, yang pada gilirannya akan tingkatkan daya beli saat penghasilan yang dibangkitkan bertambah. Ini akan tingkatkan keinginan serta membuat lapangan kerja baru," jelas Menon.
Lapangan pekerjaan baru akan banyak terbentuk di bidang industri ritel serta grosir, manufaktur, konstruksi serta transportasi. Selain itu, bidang TI, keuangan serta seni yang lebih kecil di lokasi itu akan turut ambil keuntungan dalam perubahan itu.
Mengingat jika sebagian besar industri itu trampil serta seringkali bertemu dengan konsumen setia, Menon menjelaskan jika pekerja yang mengharap bisa manfaatkan karier yang muncul mesti mencari kesempatan untuk ambil ketrampilan baru dari saat ini atau tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Proses itu mesti meliputi gabungan kursus profesional serta ketrampilan lunak, seperti komunikasi serta pemikiran gawat.
Pekerjaan yang Akan Hilang
Beberapa industri akan menanggung derita kerugian besar, selain itu, tenaga kerja yang berketerampilan rendah akan tergerus oleh mekanisasi imbas dari digitalisasi. Terpenting di bidang pertanian serta padat karya, seperti tenaga pembersih atau cleaning service, operator mesin serta pekerja perdagangan.
Perubahan itu, walau berlangsung dengan global, akan begitu susah buat beberapa pekerja di Asia Tenggara, satu lokasi yang masih tetap begitu bergantung pada bidang pertaniannya yang telah berjalan lama, kata laporan itu.
"Bidang pertanian memberi seputar 76 juta pekerjaan di lokasi ASEAN-6 (enam ekonomi penting Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara). Sepertiga dari mereka ialah buruh, yang adalah pekerjaan yang sangat rawan pada perpindahan tehnologi sebab untuk konsentrasi mereka pada teratur, pekerjaan yang dapat dirubah oleh mesin."
Prospek Masa Depan
Pergeseran besar yang diprediksi di beberapa tahun yang akan datang membuat rintangan buat usaha serta karyawan. Tidak hanya rintangan, Menon ikut mencatat jika ada fakta untuk berlaku optimis.
"Dari hasil pergantian ini ialah jika pekerja di semua ASEAN akan dikasih pekerjaan dengan nilai yang tambah tinggi serta pekerjaan yang lebih berguna dibanding sekarang ini," kata Menon.
Itu akan mempunyai dampak knock-on yang lebih luas untuk Asia Tenggara, yang disebut rumah buat beberapa negara dengan perkembangan paling cepat dalam dunia.
"Ini akan menolong menyokong perkembangan pada periode panjang di lokasi ini," imbuhnya.
Baca Juga:
Yakin Menjadi Karyawan Bisa Mencerahkan Masa Depanmu
Jokowi Menginginkan Empat Unicorn Indonesia Diikuti "Startup" Lainnya
Dapatkan Pekerjaan Impianmu Dengan 4 Kiat Ini
Salah satunya lokasi yang alami efek pergeseran type lapangan pekerjaan itu ialah Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia.
Menurut laporan baru dari firma riset Oxford Economics serta perusahaan tehnologi AS, Cisco seperti dikutip dari CNBC.com tunjukkan Indonesia akan terserang efek terbesar dari kejadian pergeseran lapangan pekerjaan itu. Hal tersebut dikarenakan Indonesia mempunyai jumlahnya masyarakat sangat banyak di banding negara yang lain di lokasi Asia Tenggara.
Data tunjukkan, sekurang-kurangnya ada 9,5 juta pekerjaan di Indonesia yang akan hilang karena perkembangan tehnologi. Disusul oleh negara Vietnam sekitar 7,5 juta lalu Thailand 4,9 juta. Besarnya angka itu ikut di pengaruhi oleh masih tetap jumlahnya tenaga kerja pertanian yang berketerampilan rendah atau masih tetap berbasiskan tradisionil.
Selain itu, Singapura jadi negara yang terserang efek terendah yakni 0,5 juta saja. Keadaan itu di dukung dengan populasi yang relatif begitu kecil di negara itu. Akan tetapi dengan sekurang-kurangnya populasi itu, Singapura jadi negara yang mencapai faedah sangat riil dari disrupsi tehnologi.
"Itu karena Singapura sudah berada di 'garis depan kemajuan teknologi' dan bisnis karena itu dapat dengan mudah menerapkan inovasi baru dan proses perombakan dan tidak lagi berada dalam tahap mengejar teknologi," kata Presiden Cisco untuk Asia Tenggara, Naveen Menon.
Keseluruhannya, beberapa negara yang terhimpun dalam ASEAN itu harus mesti ikuti laju pergantian tehnologi. Karena itu, beberapa negara di lokasi ini akan berusaha untuk berubah dari pekerjaan bidang pertanian ke bidang service dalam beberapa waktu ke depan.
Perubahan itu bisa membuahkan perpindahan 28 juta pekerjaan. Angka itu sama dengan seputar 10 % dari keseluruhan masyarakat yang kerja di beberapa negara itu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam.
Yang tentu, pergeseran akan ke arah pada timbulnya karir baru di industri yang tengah tumbuh. Tapi itu akan mengakibatkan hilangnya 6,6 juta lapangan kerja sebab pekerja tidak mempunyai ketrampilan yang dibutuhkan untuk geser ke peranan yang berlainan.
Lantas, bagaimana saja rintangan serta kesempatan lalu serta langkah mencari pekerjaan yang diinginkan di hari esok?
Peluang Kerja
Industri-industri yang diyakinkan akan membuat kesempatan paling besar di beberapa tahun yang akan datang ialah mereka yang manfaatkan sdm lewat cara mengangkat daya beli.
"Saat tehnologi baru diaplikasikan, keuntungan produktivitas akan turunkan cost produksi, yang akan membuat harga barang serta layanan turun, yang pada gilirannya akan tingkatkan daya beli saat penghasilan yang dibangkitkan bertambah. Ini akan tingkatkan keinginan serta membuat lapangan kerja baru," jelas Menon.
Lapangan pekerjaan baru akan banyak terbentuk di bidang industri ritel serta grosir, manufaktur, konstruksi serta transportasi. Selain itu, bidang TI, keuangan serta seni yang lebih kecil di lokasi itu akan turut ambil keuntungan dalam perubahan itu.
Mengingat jika sebagian besar industri itu trampil serta seringkali bertemu dengan konsumen setia, Menon menjelaskan jika pekerja yang mengharap bisa manfaatkan karier yang muncul mesti mencari kesempatan untuk ambil ketrampilan baru dari saat ini atau tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Proses itu mesti meliputi gabungan kursus profesional serta ketrampilan lunak, seperti komunikasi serta pemikiran gawat.
Pekerjaan yang Akan Hilang
Beberapa industri akan menanggung derita kerugian besar, selain itu, tenaga kerja yang berketerampilan rendah akan tergerus oleh mekanisasi imbas dari digitalisasi. Terpenting di bidang pertanian serta padat karya, seperti tenaga pembersih atau cleaning service, operator mesin serta pekerja perdagangan.
Perubahan itu, walau berlangsung dengan global, akan begitu susah buat beberapa pekerja di Asia Tenggara, satu lokasi yang masih tetap begitu bergantung pada bidang pertaniannya yang telah berjalan lama, kata laporan itu.
"Bidang pertanian memberi seputar 76 juta pekerjaan di lokasi ASEAN-6 (enam ekonomi penting Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara). Sepertiga dari mereka ialah buruh, yang adalah pekerjaan yang sangat rawan pada perpindahan tehnologi sebab untuk konsentrasi mereka pada teratur, pekerjaan yang dapat dirubah oleh mesin."
Prospek Masa Depan
Pergeseran besar yang diprediksi di beberapa tahun yang akan datang membuat rintangan buat usaha serta karyawan. Tidak hanya rintangan, Menon ikut mencatat jika ada fakta untuk berlaku optimis.
"Dari hasil pergantian ini ialah jika pekerja di semua ASEAN akan dikasih pekerjaan dengan nilai yang tambah tinggi serta pekerjaan yang lebih berguna dibanding sekarang ini," kata Menon.
Itu akan mempunyai dampak knock-on yang lebih luas untuk Asia Tenggara, yang disebut rumah buat beberapa negara dengan perkembangan paling cepat dalam dunia.
"Ini akan menolong menyokong perkembangan pada periode panjang di lokasi ini," imbuhnya.
Baca Juga:
Yakin Menjadi Karyawan Bisa Mencerahkan Masa Depanmu
Jokowi Menginginkan Empat Unicorn Indonesia Diikuti "Startup" Lainnya
Dapatkan Pekerjaan Impianmu Dengan 4 Kiat Ini
Posting Komentar untuk "Indonesia Akan Mengalami Dampak Terbesar Kehilangan Lapangan Kerja Di ASEAN, Kenapa?"
Jangan sungkan untuk berkomentar, karena komentar Anda sangat berharga untuk semua orang. Orang terhebat itu yang mau berbagi gagasan dengan orang semua orang.